Sindonews - Arab Saudi disebut sudah mengerahkan
pasukan khusus dalam perang di Yaman untuk memerangi milisi Houthi. Hal
itu diungkap seorang penasihat di pemerintahan Arab Saudi.
Arab Saudi yang memimpin koalisi Teluk telah membombardir Yaman sejak 26
Maret 2015. Namun, Saudi mengklaim belum memiliki rencana untuk
mengerahkan pasukan darat di Yaman, meski pemerintah Yaman di bawah
kepemimpinan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi telah berkali-kali
memintanya.
Penasihat Saudi yang diwawancarai dengan syarat
anonim itu, mengatakan, bahwa pasukan khusus Angkatan Laut Saudi
benar-benar telah menginjakkan kaki di tanah Yaman. Pasukan khusus Saudi
itu bertugas memasok senjata dan peralatan komunikasi kepada milisi
loyalis Presiden Hadi di Kota Aden selatan.
Pasukan khusus
Saudi itu juga melakukan koordinasi dan memberikan bimbingan kepada
pasukan loyalis Presiden Hadi untuk meluncurkan serangan balasan kepada
pasukan pemberontak Houthi.
“Pasukan khusus akan melanjutkan
keterlibatan mereka dengan pasukan loyalis Hadi, yang telah mencari
perlindungan di Arab Saudi,” kata penasihat di pemerintahan Saudi itu.
Penasihat itu juga mengungkap keterlibatan pasukan khusus Saudi dalam
menginvasi pulau Myun di Selat Bab al-Mandab, yang jadi lalu lintas
perdagangan maritim dunia.
”Pasukan khusus telah mengisolasi
pulau ituu seperti halnya operasi untuk menghancurkan semua sisa-sisa
milisi Houthi,” ujar penasihat tersebut, seperti dilansir AFP, Minggu (5/4/2015).
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat, Adel al-Jubeir, seperti dilansir Reuters, sebelumnya
mengisyaratkan, bahwa pasukan khusus Saudi akan dilibatkan dalam agresi
di Yaman. Tapi, untuk saat ini dia mengkonfirmasi, bahwa negaranya
belum mengerahkan pasukan khusus itu. ”Kami tidak memiliki pasukan,
pasukan resmi Saudi di Aden,” katanya.
Sedangkan juru bicara
koalisi Teluk, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, mengatakan, bahwa belum
ada pengumuman resmi pengerahan pasukan Saudi ke tanah Yaman. Sejauh ini
agresi baru dilakukan melalui serangan udara dan laut. ”Bahkan jika itu
(pengerahan pasukan khusus) benar, saya pikir keamanan dan keselamatan
operasi yang paling penting bagi kami, daripada mengumumkannya melalui
media,” katanya.