Sindo - Pemimpin
Hizbullah, Hassan Nasrallah mengaku mendapat kabar jika para pemimpin
Houthi sedang merencanakan untuk melakukan serangan langsung terhadap
Arab Saudi. Langkah ini diambil Houthi sebagai respon atas serangan
bertubi-tubi yang dilakukan koalisi Teluk ke basis Houthi di Yaman.
Namun, menurut Nassralah, seperti dilansir Sputnik pada Selasa
(7/4/2015), sampai saat ini para pemimpin Houthi belum memutuskan apakah
mereka akan melakukan serangan itu, dan kapan akan dilancarkan. Dalam
pandangannya, serangan itu sangat mungkin terjadi karena Houthi memiliki
kemampuan untuk melakukan hal itu.
"Sampai sekarang,
kepemimpinan yang bertanggung jawab atas aksi militer di Yaman belum
memutuskan apakah akan menyebrangi selat Bab-el-Mandeb (yang
menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden) dan meluncurkan serangan
terhadap Arab Saudi, meskipun mereka memiliki kemampuan seperti itu,"
kata Nasrallah.
Di kesempatan yang sama, dIrinya kembali
menyatakan bahwa Saudi dan sekutunya akan mengalami kekalahan yang
memalukan jika terus melakukan serangan terhadap Yaman. Pemimpin
Hizbullah itu menyerukan kepada Saudi untuk menghentikan serangan dan
mulai menggunakan jalur diplomasi untuk menyelesaikan konflik di Yaman.
Menurutnya, pertempuran di Yaman tidak ditentukan oleh kekuatan
militer, tapi oleh kekuatan rakyat. Ia meyakini, lama-kelamaan warga
Yaman akan menentang pemerintahan di bawah pimpinan Presiden Abd Rabbuh
Mansur Al-Hadi, dan justru berbalik mendukung Houthi.