Sindonews - Tim forensik Irak mengungkap 12 kuburan
massal yang berisi sekitar 1.700 mayat tentara Irak yang dibantai ISIS
pada musim panas lalu. Tim forensik menangis saat menggali kuburan
massal itu.
Menurut tim forensik, para korban adalah tentara muda Irak di Kamp Speicher. Mereka jadi korban pembantaian kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) karena alasan sektarian.
Selama hampir 10 bulan, para keluarga korban yang perasaannya hancur
telah bertanya-tanya, di mana kerabat mereka, karena hilang nyaris tanpa
jejak di Tikrit. Satu-satunya petunjuk yang mereka miliki adalah sebuah
video yang diposting oleh para “jihadis” di situs media sosial, di mana
para tentara Irak ditembaki secara massal.
Tapi, jejak para
korban akhirnya diketahui setelah banyak kartu ID milik kadet militer
Irak ditemukan di lokasi pembantaian di Tikrit, tempat kelahiran mantan
diktator Irak, Saddam Hussein.
Teka-teki kuburan massal itu
terungkap setelah pasukan Irak berhasil mengusir militan ISIS dari
Tikrit. Khalid al-Atbi, seorang pejabat kesehatan Irak yang bekerja sama
dengan tim forensik telah dikirim ke Tikrit untuk mengungkap misteri
kuburan massal itu.
”Ini adalah adegan memilukan. Kita tidak bisa mencegah diri kita untuk menangis,” katanya, seperti dikutip Daily Mail, Selasa (7/4/2015).
”Apakah barbar buas bisa membunuh 1.700 orang dengan darah dingin?,”
ujarnya. Beberapa keluarga korban merasa lega setelah kerebat mereka
yang dibantai ISIS ditemukan, meski sudah dalam kondisi tidak bernyawa.
“Kami menggali kuburan massal pertama hari ini,” kata Atbi. ”Sampai
saat ini kami menemukan sedikitnya 20 mayat. Indikasi awal menunjukkan
hal yang tak bisa disangkal bahwa korban berasal dari (kamp) Speicher.”
Apr 7, 2015
0 Comments