Sindo- Pakar
nuklir China memperingatkan peningkatan ancaman nuklir Korea Utara
(Korut) terhadap Amerika Serikat (AS). Pakar itu menduga rezim Pyongyang
mempunyai 20 hulu ledak nuklir, jauh dari perkiraan AS sebelumnya.
Dugaan dari pakar nuklir China itu disampaikan dalam pertemuan tertutup
dengan ahli nuklir AS. Selain diduga sudah memiliki 20 hulu ledak
nuklir, Korut yang dipimpin diktator muda Kim Jong-un, diyakini memiliki
kemampuan untuk memproduksi uranium yang cukup untuk menggandakan
arsenal senjata nuklir tahun depan.
Selain AS, negara-negara
sekutu Washington juga terancam nuklir Korut. AS sendiri memiliki
perjanjian pertahanan bersama dengan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang,
di mana AS menjamin perlindungan terhadap dua sekutunya itu.
”Saya khawatir bahwa dengan 20 (hulu ledak nuklir), mereka (Korut)
benar-benar memiliki senjata nuklir,” kata Siegfried Hecker, seorang
profesor Stanford University dan mantan kepala Los Alamos National
Laboratory, yang menghadiri pertemuan tertutup pada bulan Februari 2015
lalu, sebagaimana dilansir Wall Street Journal, Kamis (23/4/2015).
“Semakin mereka percaya bahwa, mereka memiliki senjata nuklir yang
berfungsi penuh dan membuat jera,” lanjut Hecker. Menurutnya, ahli
nuklir China sekarang percaya bahwa, Korut memiliki kapasitas domestik
yang lebih besar untuk memperkaya uranium daripada yang diperkirakan
sebelumnya.
Perkiraan China mencerminkan kekhawatiran di
Beijing atas program senjata nuklir Korut, dan apa yang mereka lihat
sebagai kelambanan AS, di saat Presiden Barack Obama berfokus pada
perundingan nuklir dengan Iran.
William Gortney, Kepala
Komando Utara AS, pada bulan ini juga menyatakan bahwa, para pejabat
Pentagon percaya Korut sekarang memiliki hulu ledak nuklir pada rudal
balistik antarbenua yang disebut rudal KN-08.
Para pejabat AS
tidak percaya rudal itu telah diuji coba, namun para ahli memperkirakan
bahwa rudal itu memiliki jangkauan sekitar 5.600 mil, yang artinya bisa
menjangkau tepi barat daratan Amerika Serikat, termasuk California.