LiputanIslam – Angkatan bersenjata Mesir dilaporkan telah menerjunkan 2,000 pasukan
payungnya ke kawasan sekitar Pelabuhan al-Mukha, provinsi Ta’iz, Yaman.
Demikian dilaporkan harian al-Rai terbitan Kuwait sembari
menambahkan bahwa Mesir juga telah menempatkan sejumlah pasukannya yang
lain di Selat Bab al-Mandeb dengan dalih demi menjaga keamanan di
kawasan strategis tersebut.
Kantor berita Turki Anatolia mengutip pernyataan seorang
pejabat yang meminta tidak disebutkan namanya bahwa pasukan koalisi Arab
berencara mencegah masuknya pasukan Ansarullah ke Pelabuhan al-Mukha
atau Selat Bab al-Mandeb agar milisi itu tidak menguasai dua lokasi
penting tersebut.
Situs Newsweek yang berbasis di Amerika Serikat juga
mengabarkan bahwa Mesir telah mengirim 2,000 pasukan ke Yaman, namun
belum ada sumber resmi dari Mesir yang berkomentar mengenai berita ini.
Menurut Newsweek, tiga orang pejabat Mesir mengatakan kepada Associated Press
bahwa Mesir dan Arab Saudi mulai masuk ke wilayah Yaman melalui wilayah
Arab Saudi serta menguasai kawasan Pantai Laut Merah dan Laut Arab, dan
meningkatkan serangan udara ke berbagai kota Yaman.
Saudi dan beberapa negara Arab sekutunya, termasuk Mesir dan Sudan,
melancarkan serangan udara ke Yaman sejak 26 Maret 2015 dengan ambisi
mengembalikan kekuasaan di Yaman kepada presiden pelarian Yaman Abd
Rabbuh Mansur Hadi yang menjalin aliansi erat dengan rezim Saudi dan
diperangi oleh Ansarullah yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman
setelah sekian bulan menggerakkan revolusi rakyat. Belakangan juga
terbetik laporan bahwa militer AS juga terlibat langsung dalam serangan
ke Yaman.